Penyandang disabilitas di Cuxhaven

Kehidupan Penyandang Disabilitas di Jerman

Kehidupan penyandang disabilitas di Jerman membuat saya kagum sekaligus iri! Bagaimana tidak? Di sini mereka bisa melakukan aktivitas mereka dengan mudah dan bebas!

Hal ini menjadi perhatian saya, ketika sedang mengeksplor pelabuhan di Dorum, Cuxhaven, di Lower Saxony, Jerman. Waktu itu saya berpapasan dengan seorang pemuda berusia 20-an tahun. Dia sendirian, saya juga sendirian. Saya jalan kaki, dia pakai kursi roda. Kami berpapasan di jalan raya yang permukaannya lebih tinggi dari pelabuhan. Saya menahan nafas ketika melihat ia menuju pelabuhan dan harus melalui jalan menurun. Dia menyetel kursi roda elektriknya kemudian meluncur turun dengan mulus.

Inilah satu hal yang saya suka dari Jerman, yakni besarnya dukungan masyarakat terhadap kemandirian penyandang disabilitas. Para penyandang disabilitas didukung dengan berbagai fasilitas, sehingga mereka dapat melakukan aktivitas, tanpa harus selalu bergantung pada orang lain.

Pelabuhan di Dorum Cuxhaven
Pelabuhan di Dorum, Cuxhaven

Terpenuhinya Dua Syarat Utama

Bagaimanakah sehingga para penyandang disabilitas di Jerman dapat bidup mandiri? Tentu untuk sampai ke tahap ini  tidak mudah. Karena untuk bisa begini, diperlukan setidaknya dua syarat utama. Pertama, penyandang disabilitas sendiri harus memiliki jiwa mandiri. Kedua, ada dukungan fasilitas dari lingkungan masyarakat. Sebab, kalaupun penyandang disabilitas memiliki jiwa mandiri, tetapi jika tidak didukung dengan berbagai fasilitas, bagaimanakah mereka dapat melakukan aktivitasnya secara mandiri?

Di Jerman, kita dapat melihat orang-orang dapat ke mana-mana dengan kursi roda. Mereka bisa naik bis, kereta, masuk-keluar toko, mengendarai mobil, dan sebagainya. Itu karena segala fasilitasnya disediakan. Kursi roda mereka dibuat sesuai kebutuhan yang bersangkutan. Jalanan dibuat dengan memikirkan para penyandang disabilitas juga. Demikian juga toko, hunian, kantor-kantor, dan tempat parkir.

Coba perhatikan, fasilitas jalan, bis atau kendaraan umum kita, gedung-gedung, rumah, dan sekolah, hotel, dsb. berapa banyak yang menyediakan akses untuk penyandang disabilitas? Juga sebaliknya, kalaupun dukungan fasilitas sudah prima, namun apabila para penyandang disabilitas sendiri tidak memiliki jiwa mandiri, maka semua fasilitas itu takkan banyak berguna.

Keberuntungan Penyandang Disabilitas di Jerman 

Untungnya di Jerman adalah kedua syarat tersebut di atas telah terpenuhi. Fasilitas tersedia, dan setiap orang berjiwa mandiri, termasuk para penyandang disabilitas. Oleh karena kemandirian ini, maka melihat orang-orang penyandang disabilitas jalan sendirian adalah pemandangan biasa di Jerman. Ini termasuk juga orang-orang lanjut usia yang ke mana-mana menggunakan kursi roda atau alat penyanggah.

Pada awalnya saya berpikir, oh betapa kasihannya mereka harus jalan sendirian, tanpa ada yang menemani dan tidak ada yang menolong. Bahkan kalaupun ada yang menemani, mereka tidak lantas menjadi obyek yang diuruskan segala keperluannya.  Kemudian saya sadar bahwa justru mereka beruntung, karena walaupun mereka penyandang disabilitas, tetapi mereka dapat melakukan aktivitas mereka sendiri dengan bebas, seperti orang-orang lainnya.

Pelangi di Cuxhaven

Pemandangan di Cuxhaven itu mengingatkan saya akan orang-orang disabilitas yang saya kenal di kampung halaman saya. Mereka umumnya seperti “terkurung” di dalam rumah. Sebab siapakah yang bisa selalu siap sedia mengantar ke mana mereka mau? Siapakah yang dapat selalu siap sedia membantu mereka untuk melakukan aktivitas seperti pergi bekerja, belanja, apalagi traveling? Kalaupun ada yang membawa mereka jalan-jalan, misalnya ke mall, sedikit sekali mall yang menyediakan fasilitas bahkan akses masuk untuk kaum disabilitas. Dan kalaupun ada fasilitasnya, tidak semua penyandang disabilitas mampu membeli peralatan yang mereka butuhkan, seperti misalnya kursi roda.

pelangi di pelabuhan Dorum, Cuxhaven
Pelangi di Dorum, Cuxhaven

Sebelum beranjak meninggalkan pelabuhan, muncul pelangi di kaki langit. Saya mulai bermimpi…. andaikan di negeriku juga para penyandang disabilitas dapat difasilitasi untuk dapat menjalani hidup yang sama seperti masyarakat lainnya…. Ah, indahnya. Semogalah mimpi ini segera terwujud!

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *