
Goslar adalah Kota Tua yang terletak di wilayah Pegunungan Harz, Jerman. Jejak kota ini sudah ada dalam penemuan benda-benda peninggalan sejarah bangsa Romawi dari abad ke-3 Masehi. Di kota ini pernah hidup Pertambangan Rammelsberg yang menjadikannya kota yang kaya raya. Pertambangan ini baru ditutup pada tahun 1988 setelah hidup selama seribu tahun. Jejak-jejak pertambangan ini dapat dilihat dalam Museum Rammelsberg di Goslar.
Jejak Sejarah Sampai 1000 Tahun

Di kota Goslar terdapat banyak peninggalan sejarah yang sangat bernilai. Tentu sangat menarik untuk menelusuri jejak-jejak sejarah itu. Sebab di sini kita dapat memperoleh gambaran tentang kehidupan masyarakat Goslar sampai seribu tahun yang lalu! Oleh karena kekayaan sejarahnya inilah, maka Goslar dimasukkan ke dalam daftar The World Heritage Cities oleh UNESCO.
Apabila kita memasuki kota ini, dari area parkir kendaraan, kita akan langsung berhadapan dengan Kaiserpfalz, Istana Kaisar, yang dibangun dalam tahun 1005. Di hadapan istana ini terdapat sebuah bangunan kecil berbentuk gereja.

Ini adalah Katedral bergaya Romawi yang tinggal berandanya saja. Kemudian kita bisa menelusuri jalan kota menuju Marktplatz, atau pusat kota Goslar. Di sini, setiap Pukul 12 tepat, sebuah jam akan berdentang dua belas kali kemudian menyanyikan lagu-lagu para penambang sambil menampilkan patung-patung yang menggambarkan kehidupan para penambang.
Kota Para Penyihir
Selain sejarah tentang para penambang, Goslar juga terkenal dengan dongeng-dongeng penyihir. Dongeng-dongeng ini berasal dari kehidupan sekitar Pegunungan Harz yang terkenal dengan penyihirnya. Ini menjadikan kota Goslar dipenuhi tidak saja benda-benda pertambangan, tetapi juga dekorasi dan suvenir dengan berbagai simbol-simbol para penyihir.
Baca juga: Goslar, Kota Para Penyihir
Arsitektur

Jalan-jalan dan bangunan-bangunan di Kota Tua ini sudah berusia seribuan tahun. Bangunan rumah-rumah di kota Goslar terbilang unik. Rumah-rumah umumnya setengahnya terbuat dari kayu dan dicat berwarna hitam, coklat atau merah bata. Bangunan-bangunan gerejanya dibangun dengan gaya Romawi. Di sana-sini kita dapat melihat benda-benda peninggalan sejarah yang dikoleksi oleh pemerintah kota maupun penduduk lokal.